Mengenal Ciri Kanker Sarkoma beserta 4 Jenis-Jenis Utamanya

Mengenal Ciri Kanker Sarkoma beserta 4 Jenis-Jenis UtamanyaMengenal Ciri Kanker Sarkoma beserta 4 Jenis-Jenis Utamanya

Sarkoma menjadi jenis kanker langka yang dapat menyerang siapa saja. Oleh sebab itu, sangat penting mengenal ciri kanker sarkoma agar dapat mendapatkan penanganan secara segera jika Anda memilikinya.

Penyakit ini merupakan kanker yang berasal dari tubuh, tepatnya lapisan mesenkim. Lapisan ini berkembang membentuk jaringan penghubung, otot, sel lemak, serta pembuluh darah maupun tulang.

Mengenal Ciri Kanker Sarkoma dari Empat Jenis Utamanya

Sarkoma menjadi jenis kanker yang jarang terjadi, itu sebabnya penting mengetahui ciri kanker sarkoma agar dapat mewaspadai penyakit dengan lebih baik lagi.

Meski tergolong cukup jarang, namun kanker ini cukup agresif. Terlebih penyakit dapat timbul di berbagai bagian tubuh, sehingga keberadaannya bisa cukup tidak terduga. Itu sebabnya sangat penting memahami ciri dari penyakit.

Selain itu, sarkoma juga terkenal sebagai jenis kanker yang memiliki setidaknya 70 subtipe berbeda. Di mana subtipe tersebut terbagi menjadi empat kelompok utama yang perlu untuk Anda ketahui cirinya.

Empat jenis tersebut meliputi sarkoma tulang, soft tissue sarcoma (STS), gastrointestinal stromal tumours (GIST), dan sarcoma ewing (EWS) serta rhabdomyosarcoma (RMS). Berikut rincian dari keempat jenis tersebut dan cirinya:

1. Soft Tissue Sarcoma – STS

Merupakan jenis kanker yang menyerang jaringan lunak. Kelompok kanker ini berasal dari jaringan pendukung tubuh. Di mana jaringan tersebut meliputi kulit, otot, pembuluh darah, dan lemak.

Jenis ini memiliki lebih dari 50 subtipe termasuk di dalamnya kanker lemak, otot, dan pembuluh darah. STS bisa menyerang tubuh bagian manapun. Dari mulai leher, kepala, hingga panggul.

Berbagai organ tubuh hingga kulit juga dapat terkena. Oleh sebab itu, sangat penting mengenal ciri kanker sarkoma jaringan lunak ini. Untuk jenis yang berasal dari pembuluh darah, jantung, maupun kulit kepala biasanya lebih sering ditemukan.

Meski tergolong tidak umum, namun STS bisa menyerang siapa saja. Bahkan dapat juga terjadi akibat keturunan. Biasanya memiliki ciri serta gejalanya tersendiri yang cukup berbeda-beda.

Sementara STS membutuhkan pengobatan dengan kombinasi prosedur bedah, kemoterapi, serta radiasi. Untuk radiasi sendiri berguna jika tumor sudah memiliki ukuran besar serta tingkat tinggi.

Ciri kanker sarkoma untuk jenis STS meliputi munculnya benjolan dengan ukuran lebih dari 20 cm. Ciri ini dapat datang bersamaan dengan berbagai gejala lain seperti batuk kronis jika kanker berada di dada.

Gejala lainnya yaitu berupa pembengkakan pada bagian tubuh. Selain itu, penderita juga akan merasa rasa tidak nyaman atau nyeri pada area yang terkena.

2. Sarkoma Tulang

Jenis berikutnya adalah sarkoma tulang yang berasal dari jaringan tulang. Jenis paling umum yaitu osteosarcoma, kondrosarkoma, serta chordoma. Osteosarkoma atau kanker tulang menjadi penyakit yang cenderung menyerang anak-anak dan remaja.

Sementara untuk kanker tulang rawan serta notokorda menyerang orang dewasa dengan rentang usia cukup luas. Ciri kanker sarkoma tulang meliputi pembengkakan pada tulang, nyeri yang berkelanjutan, hingga patah tulang setelah trauma ringan.

Untuk deteksi dapat melalui MRI, rontgen, CT scan, dan, PET. Untuk kasus kanker tulang sendiri pasien akan mendapatkan pengobatan melalui kemoterapi yang diikuti operasi. Bila memungkinkan prosedur amputasi bisa dihindari.

Selain itu, penderita osteosarkoma dalam tingkat lanjut memiliki peluang sembuh hingga 30 persen jika mendapat penanganan secara tepat. Oleh sebab itu, sangat penting untuk mengetahui ciri kanker sarkoma dan melakukan deteksi dini.

3. Sarkoma Jenis GIST

Merupakan tumor yang muncul pada saluran pencernaan. Jenis ini muncul karena mutasi gen dan keberadaan gen secara spesifik bernama PDGFRA. Akibatnya pertumbuhan sel jadi tidak terkendali dan menimbulkan tumor.

Untuk penyakit GIST sangat jarang terjadi. Bentuk pengobatan paling efektif adalah target terapi dalam bentuk tablet oral. Pengobatan ini berguna untuk mencegah sel kanker tumbuh kembali.

Pemberian obat oral bahkan bisa pada pasien stadium 4. Banyak pasien dapat menoleransinya dengan baik dan efek samping yang sedikit. Pemberian obat secara oral dari tyrosine kinase juga dapat mencegah kambuhnya penyakit setelah operasi.

Ciri kanker sarkoma GIST meliputi gejala pada pencernaan seperti mual, nyeri perut, hingga muntah. Selain itu, bisa juga terjadi pendarahan di saluran cerna serta penurunan berat badan tanpa terduga.

Sementara itu, penggunaan obat sangat efektif dalam membuat GIST semakin kecil. Penggunaan obat ini dapat memperkecil ukuran tumor sehingga area operasi jadi lebih kecil.

Penggunaan tyrosine kinase cukup efektif dalam membuat tumor semakin kecil dan mencegah kambuh setelah operasi. Namun pasien dengan stadium lanjut membutuhkan terapi tambahan.

4. Ciri Kanker Sarkoma EWS dan RMS

Sarkoma ewing dan rhabdomyosarcoma menjadi jenis yang cukup agresif serta sering menyerang anak hingga remaja. Jenis ini berkembang baik di jaringan lunak maupun tulang.

Keduanya cukup sensitif terhadap obat-obat kemoterapi serta dapat tumbuh di berbagai bagian tubuh. Bagian tersebut meliputi leher, kepala, tulang belakang, tangan, kaki, maupun di dalam dada.

EWS dan RMS memiliki tingkat kesembuhan cukup tinggi bahkan setelah sel kanker menyebar. Namun untuk RMS, tingkat kesembuhan tergantung pada usia pasien serta subtipe dari penyakit.

Ciri kanker sarkoma EWS dan RMS meliputi munculnya benjolan pada kepala, leher, tulang belakang, atau anggota tubuh lainnya. Ciri lainnya yaitu nyeri kronis pada area tumor muncul dan penurunan fungsi tubuh di area yang terkena.

Meski menjadi salah satu penyakit yang cukup jarang terjadi, kanker sarkoma cukup kompleks dan agresif. Oleh sebab itu, pemahaman mengenai ciri serta jenis utama menjadi hal yang sangat penting.

Hal tersebut tidak hanya berguna untuk deteksi dini penyakit namun juga agar pasien mendapat pengobatan secara tepat. Dengan mengetahui ciri kanker sarkoma membantu memahami penyakit ini lebih baik lagi.